Kendalikan Inflasi, Pemko Sabang gencarkan pelaksanaan pasar murah

Editor: Syarkawi author photo

 Pemerintah Kota Sabang terus menggencarkan pelaksanaan pasar murah. Giat ini akan dilaksanakan secara bertahap sampai penghujung tahun 2023, di Desember mendatang.

Sabang - Pemerintah Kota Sabang terus menggencarkan pelaksanaan pasar murah. Giat ini akan dilaksanakan secara bertahap sampai penghujung tahun 2023, di Desember mendatang.

Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan pasar murah ini dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah Kota Sabang dalam mengendalikan inflasi, yang berimbas dari kenaikan sejumlah komoditas pangan.

"Insyaallah, selain hari ini, pasar murah akan kita upayakan dilaksanakan lagi, beberapa tahap ke depan, terutama menyambut Nataru demi meringankan beban masyarakat dari dampak kenaikan harga," kata Pj Wali Kota Sabang, Selasa (21/11).

Reza Fahlevi berharap, pasar murah ini dapat meringankan beban masyarakat untuk membeli beberapa kebutuhan pokok, dengan harga yang murah dan terjangkau, sehingga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.

"Semoga masyarakat bisa memanfaatkan momen ini untuk berbelanja dengan harga yang murah. Tapi saya ingatkan, terus bantu kondusifkan pelaksanaan, dengan cara tertib dan mengikuti arahan agar tidak berdesakan. Dengan kondisi ekonomi yang serba minim ini masyarakat juga hendaknya bijaklah dalam berbelanja, utamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu dari kebutuhan lain," ujar Reza Fahlevi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Sabang, Agus Halim menjelaskan, pada tahap ini pasar murah dilaksanakan di tiga titik lokasi yakni, di Gampong Cot Ba'u Kecamatan Sukajaya (Senin, 20 November 2023), kemudian di Gampong Berawang Kecamatan Sukamakmu (Selasa, 21 November 2023), dan terakhir di Gampong Kuta Timu Kecamatan Sukakarya (Rabu, 22 November 2023).

Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Perindagkop dan UKM, setidaknya menyediakan total kebutuhan pokok untuk pasar murah ini, diantaranya beras sebanyak 24.000 kg, gula 3.000 kg, minyak goreng 3.000 kg, dan telur 1.500 lempeng.

"Masing-masing kebutuhan pokok tersebut sudah kita subsidi sebesar Rp. 6000 per kg/liternya, sedangkan untuk telur kita subsidi Rp 12.000 per lempeng, dari harga asli. Jadi beras 10 kg dijual dengan harga Rp 105.000, minyak goreng kemasan 2 liter seharga Rp.32.000, gula per 2 kg Rp 26.000 dan telor Rp 44.000 per lempeng," jelasnya.

Kemudian, Agus Halim menambahkan, masyarakat boleh memilih untuk membeli bahan pokok mana yang sangat dibutuhkan. Sementara untuk per paketnya, seluruh bahan pokok di jual dengan harga Rp. 207.000.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini