Banda Aceh — Kodam Iskandar Muda melalui Kesdam IM terus mengintensifkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Provinsi Aceh.
Melalui Tim Kesehatan Penanggulangan Bencana (Timkes Gulbencal), TNI Angkatan Darat memberikan layanan medis terpadu di berbagai posko kesehatan gabungan, Senin (22/12/2025).
Pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan di beberapa kabupaten terdampak, di antaranya Kabupaten Bener Meriah, Bireuen, Pidie, dan Pidie Jaya.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen TNI AD dalam mendukung upaya kemanusiaan serta membantu pemerintah daerah dalam penanganan darurat kesehatan pascabencana alam.
Di Kabupaten Bener Meriah, Tim Kesehatan Gabungan Kesdam IM membuka layanan kesehatan di Meunasah Desa Pantan Kuli, Kecamatan Mesidah, serta melakukan kunjungan langsung ke rumah warga di Desa Cemparam Jaya. Pelayanan juga diberikan di Posko BPBD Desa Mangku, Kecamatan Bandar.
Selain pelayanan medis, Timkes Kesdam IM turut melaksanakan kegiatan play therapy atau trauma healing bagi anak-anak korban bencana guna membantu pemulihan psikologis pascatrauma.
Selama kegiatan berlangsung, sebanyak 110 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan, terdiri dari 82 orang dewasa, 13 lansia, serta 15 anak dan balita. Penyakit yang paling banyak ditangani antara lain hipertensi, ISPA, demam, penyakit kulit, serta perawatan luka.
Pelayanan di Bener Meriah didukung oleh 19 personel gabungan yang terdiri dari dokter militer, dokter spesialis dan umum, perawat, relawan Universitas Padjadjaran (Unpad), personel Koramil 01/Bandar, serta Persit Kartika Chandra Kirana.
Meski demikian, tim masih menghadapi kendala berupa keterbatasan akses medan, bahan bakar, dan jaringan komunikasi.
Untuk itu, Kesdam IM mengajukan dukungan tambahan berupa perlengkapan infus dan peralatan perawatan luka.
Sementara itu, di Kabupaten Bireuen, Posko Kesehatan Gabungan mencatat jumlah penerima layanan yang lebih besar.
Sebanyak 1.179 warga mendapatkan pelayanan medis yang tersebar di posko induk dan posko kesehatan di berbagai kecamatan.
Jumlah tersebut terdiri dari 1.012 pasien dewasa, 35 lansia, serta 132 anak dan balita, dengan keluhan terbanyak berupa gatal-gatal, ISPA, demam, dan diare.
Pelayanan kesehatan di Bireuen melibatkan 42 personel tenaga medis gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen dan sejumlah puskesmas, antara lain Puskesmas Juli, Siblah Krueng, Gandapura, Kuta Blang, Mon Kelayu, Peusangan Selatan, Kota Juang, Samuti, dan Jangka.
Adapun di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, Tim Dokter Militer Kesdam IM juga melaksanakan pelayanan kesehatan lapangan, khususnya di Desa Dayah Calih, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie. Sebanyak 64 pasien memperoleh layanan medis, terdiri dari 42 pasien dewasa, 14 lansia, serta 8 anak dan balita.
Penyakit yang banyak ditemukan meliputi dispepsia, hipertensi, myalgia, ISPA, hingga penyakit jantung koroner.
Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut didukung oleh personel gabungan dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya, serta Dinas Kesehatan setempat, dengan dukungan ambulans, obat-obatan, serta pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil.
Melalui pendirian posko kesehatan dan pelayanan medis terpadu ini, Kesdam Iskandar Muda menegaskan komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat dalam situasi darurat.
Kehadiran TNI AD tidak hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga dukungan kemanusiaan dan psikologis guna mempercepat pemulihan kondisi kesehatan dan kehidupan sosial masyarakat terdampak bencana di Aceh.[]
