Pidie – Budidaya ikan lele dengan sistem kolam bioflok menjadi salah satu inovasi unggulan dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Metode ini memanfaatkan mikroorganisme probiotik untuk mengurai bahan organik dari limbah yang dihasilkan, sehingga lebih efisien dibandingkan dengan budidaya konvensional.
Hal ini ditunjukkan dalam acara Launching Penaburan Benih Lele dengan Sistem Kolam Bioflok yang digelar pada Rabu (5/2/2025) di Gampong Dayah Kampong Pisang, Kecamatan Sakti.
Acara ini diinisiasi oleh Geuchik Gampong Dayah Kampong Pisang, Buchari, dengan dukungan penuh dari Koramil 12/Sakti.
Sistem bioflok menawarkan berbagai keunggulan, seperti efisiensi pakan yang signifikan. Hanya diperlukan sekitar 0,8 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg daging lele, menghemat hingga 20% konsumsi pakan dibandingkan budidaya konvensional.
Selain itu, sistem ini juga memungkinkan budidaya dengan kepadatan tinggi, mencapai 500 hingga 1.000 ekor per meter kubik, jauh lebih tinggi dibandingkan sistem biasa yang hanya 100 ekor per meter kubik. Produktivitasnya pun mencolok, dengan hasil mencapai 46-93 kg per meter kubik, dibandingkan sistem biasa yang hanya menghasilkan 12 kg per meter kubik.
Selain produktivitas tinggi, budidaya lele dengan sistem bioflok juga memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar. Pembudidaya dapat meraih keuntungan hingga Rp 6.000 per kilogram, lebih tinggi dibandingkan rata-rata keuntungan budidaya konvensional sebesar Rp 5.000 per kilogram.
Limbah yang dihasilkan pun ramah lingkungan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman, mendukung konsep pertanian berkelanjutan.
Dalam acara ini, Geuchik Buchari bersama Danramil 12/Sakti menaburkan sebanyak 30.000 benih lele ke empat kolam bioflok.
Upaya ini merupakan bagian dari program pendampingan Koramil 12/Sakti untuk mendorong masyarakat Kecamatan Sakti mengadopsi sistem bioflok, yang dinilai sangat menguntungkan bagi pelaku usaha budidaya ikan lele.
“Dengan sistem bioflok, masyarakat tidak hanya mendapat efisiensi dalam budidaya, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan. Kami harap inovasi ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain,” ujar Buchari.
Sistem kolam bioflok ini menjadi wujud nyata dari komitmen masyarakat Gampong Dayah Kampong Pisang dan Koramil 12/Sakti dalam mendukung program ketahanan pangan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal. Semoga langkah ini dapat terus membawa manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan.[]