Perkuat Riset Internasional, UNDIRA Kolab dengan Universiti Malaysia

Editor: Syarkawi author photo


Jakarta Barat  - Menanggapi perubahan dunia pendidikan yang terjadi secara konstan, terutama dalam sistem pembelajaran cepat (fast-paced learning) di era digital saat ini, Universitas Dian Nusantara (UNDIRA), mengambil langkah strategis melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS).

Penandatanganan tersebut berlangsung di Kampus Universitas Dian Nusantara Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (30/4/2025). 

Acara dihadiri CEO UNIMAS Business School Prof Puah Chin Hong, Director Centre for Graduate Studies UNIMAS Prof Mohammad Affendy Arip, Dean Faculty of Medicine & Health Sciences UNIMAS Asri Said dan Director Center for Academic Development and Management Universiti Malaysia Sarawak Nur Tahirah Razali.

Dari pihak UNDIRA, yang langsung meliputi Ketua Yayasan Dian Asra Sagoro Dharmawan, Wakil Rektor II Dwi Sapto Febriantaka, Wakil Rektor III Muhammad Hasanuddin Thoyieb, Direktur Humas dan Kerja Sama Imam Priyono, Dekan Fakultas Ilmu Bisnis dan Ilmu Sosial Caturida Meiwanto Doktoralina, Dekan Fakultas Teknik dan Informatika Desi Ramayanti, serta para pejabat struktural Universitas dan Program Studi.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Dwi Sapto Febriantaka menekankan bahwa kolaborasi internasional dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan merupakan salah satu visi sebuah institusi perguruan tinggi. 

Kolaborasi antara para pendidik Malaysia dan para pendidik di UNDIRA diharapkan dapat memungkinkan riset bersama, pengabdian masyarakat bersama. Hal ini sesuai dengan visi UNDIRA sebagai universitas berwawasan global, yang diharapkan dapat terwujud di tahun 2030.

Selain itu, dengan adanya rencana pendirian International Learning Centre, mahasiswa maupun dosen UNDIRA dapat belajar ke Universiti Sarawak dengan biaya yang kompetitif dengan pengajar yang sangat kompeten. “Saya harap dengan adanya kerja sama ini, standar pendidikan di Indonesia, khususnya di UNDIRA, dapat bersaing dengan situasi global yang semakin kompetitif,” ujar Dwi Sapto, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (2/5/2025).

Chief Executive Officer Universiti Malaysia Sarawak Business School Prof Puah Chin Hong menyampaikan, ke depan terdapat banyak potensi kolaborasi antara universitas. “Kolaborasi ini akan memungkinkan lokakarya dan seminar bersama bagi kedua universitas dalam sebuah konferensi internasional,” ujarnya.

Sebagai tahap awal kerja sama, dilaksanakan International General Lecture: From Internal Research to Reputable Journal Publication and Discussion Outcome Based Education (OBE) curriculum system secara hybrid. Acara menghadirkan tiga narasumber UNIMAS: Director Center for Academic Development and Management Universiti Malaysia Sarawak Tahirah binti Razali, Director Centre for Graduate Studies Universiti Malaysia Sarawak Prof Muhammad Affendy dan Dean of Faculty of Business, Economics and Social Development Universiti Malaysia Terengganu Assoc Prof Zikri Muhammad.

Prof Muhammad Affendy dan Assoc Prof Zikri Muhammad menekankan bahwa kualitas penulisan ilmiah tidak hanya bergantung pada isi pembahasan yang baik, tetapi juga pada riset yang menyeluruh. 

Intisari penelitian memiliki bobot lebih besar dibandingkan eksposurnya. Oleh karena itu, dalam penulisan akademik, proses networking dan pengecekan latar belakang sumber referensi lebih bernilai dibandingkan sekadar hasil akhir.

Sementara itu, Tahirah binti Razali menyoroti pentingnya Outcome Based Education (OBE) dalam dunia akademik. Terutama di tengah tantangan kredibilitas riset akibat perkembangan AI. 

Pendekatan OBE dinilai mampu meningkatkan capaian pembelajaran mahasiswa melalui pembelajaran, pengajaran, dan penilaian yang dirancang secara sistematis sesuai tujuan pendidikan, dengan implementasi yang menuntut kolaborasi, evaluasi berkelanjutan, serta eksekusi yang akuntabel, inovatif, dan relevan dengan dunia kerja.

Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBIS) UNDIRA Caturida Meiwanto Doktoralina menekankan, klausul akreditasi yang diterapkan seluruh pendidikan tinggi di Indonesia mewajibkan adanya kolaborasi riset serta joint project terhadap pelaksanaan kegiatan. Kedua hal tersebut sesuai dengan visi dan misi yang ada di UNDIRA, yakni memberikan pendidikan berwawasan dan bereputasi global.

Menurutnya, ke depan akan terjalin juga berbagai kerja sama antara perguruan tinggi lain di luar wilayah Asia. “Uniknya, di UNDIRA ketika melakukan kerja sama, kami sudah melakukan MoA. Untuk mendukung seluruh kegiatan kolaborasi, baik research collaboration, student exchange maupun lecturer exchange akan kami lakukan,” ujarnya

Kerja sama ini berkaitan juga dengan mahasiswa. mahasiswa yang memiliki pengalaman di bidang akademik akan familiar dengan tata nilai UNDIRA: Visioner, Integritas dan Profesional.

“Visi dan tata nilai UNDIRA sebagai kampus yang berorientasi terhadap riset dan kerja sama global harus diterapkan sampai kepada mahasiswa. Salah satunya yang telah terlaksana melalui kerja sama dengan UNIMAS yang menghadirkan sesi sharing knowledge dan diikuti mahasiswa UNDIRA,” pungkas Caturida.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini