Banda Aceh - Terkait kisruh pengembalian bantuan oleh masyarakat dari PT. Pema Global Energy (PGE) yang terjadi pada Senin (14/7) di Aceh Utara, menjadi perhatian dari Pengurus Ikatan Warga Tanah Luas dan Nibong (IWATAN) di Banda Aceh.
Ketua IWATAN, Musafaruddin dalam keterangannya kepada awak media di Banda Aceh pada Senin (14/7) menerangkan sangat menyesal atas apa yang dilakukan oleh PT. PGE tersebut.
Perusahaan migas yang bonafit sekaliber PT. PGE hanya menyerahkan beberapa duz mie instan, air mineral, minyak goreng, serta beberapa sak beras. Ini dinilai perusahaan tersebut sangat kurang kepeduliannya terhadap warga sekitar.
"Kami sangat menyesalkan sikap PT. PGE, masak hanya memberikan bantuan segitu saja," ujar Musafaruddin.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari yang lalu telah terjadi bencana alam berupa angin kencang yang terjadi di Aceh Utara, khususnya di kecamatan Nibong dan Tanah Luas yang merupakan wilayah ring satu perusahaan pengeruk migas tersebut. Dan lokasi kejadian juga tidak jauh dari lokasi perusahan.
"Jarak perusahaan dengan lokasi musibah sangat dekat, tapi tidak ada kunjungan," ungkap Musafaruddin.
"Jumlah bantuan tidak setimpal dengan masyarakat yang musibah, ini sangat menyulitkan perangkat desa untuk membagikan bantuan tersebut," tambahnya lagi.
Musafaruddin berharap agar Coorporate Sosial Responcibility (CSR) perusahaan tersebut dapat dipergunakan untuk masyarakat ring satu perusahaan yang sedang dilanda musibah, jangan sampai anggaran tersebut di bawa ke daerah lain.
Masyarakat Tanah Luas dan Nibong yang tergabung dalam paguyuban IWATAN turut berduka atas musibah yang dialami oleh saudara-saudaranya di daerah.
"Kehadiran perusahaan seharusnya dapat membantu masyarakat sekitar, bukan malah menimbulkan konflik dan polemik di tengah masyarakat," harap pria yang akrab disapa Bang Mus.
"Kami turut berduka cita atas bencana alam yang dialami oleh saudara kami di kampung halaman, semoga pemerintah daerah juga tidak menutup mata dan menyalurkan bantuan tepat sasaran," pungkas Bang Mus.[]
