Kafilah Banda Aceh Raih 7 Piala Cabang Kaligrafi di MTQ ke-37 Aceh, Cut Ulya Husna Tampil Cemerlang di Khat Digital

Editor: Syarkawi author photo


PIDIE JAYA – Prestasi gemilang kembali diraih oleh kafilah Kota Banda Aceh dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Kabupaten Pidie Jaya pada 3–8 November 2025.

Dari cabang kaligrafi Al-Qur’an, kafilah Banda Aceh sukses membawa pulang tujuh piala dari berbagai kategori lomba, termasuk cabang Khat Digital yang baru pertama kali diperlombakan tahun ini.

Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Cut Ulya Husna, yang berhasil meraih Harapan III Cabang Khat Digital Putri

Karya Ulya berjudul “Cahaya Kalamullah” dinilai istimewa karena memadukan keindahan huruf Arab dengan sentuhan desain digital modern yang tetap menjaga kaidah klasik kaligrafi.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa meraih Harapan III. Ini kesempatan berharga untuk mengekspresikan cinta kepada Al-Qur’an melalui seni digital,” ujar Ulya yang menyiapkan karyanya selama dua bulan di bawah bimbingan Ustaz Ana Iqbal, pendiri Madrasatul Hattatin di Rukoh, Darussalam, dan pembina digital Ustaz Mahdani.

Ketua Dewan Juri Cabang Khat Digital mengapresiasi keseimbangan karya Ulya antara estetika klasik dan inovasi teknologi, serta menilai potensinya sangat besar untuk berkembang hingga tingkat nasional.

Selain Ulya, sejumlah peserta kaligrafi Banda Aceh juga mencatat prestasi membanggakan:

  • Cabang Dekorasi: Zahran Yumna (Juara II Putra) dan Sy. Syifaul Salsabila (Harapan III Putri)
  • Cabang Mushaf: Alfoun Rizqan (Juara III Putra) dan Nada Mar’atul Malika (Juara III Putri)
  • Cabang Kontemporer: Mayra (Juara III Putri)
  • Cabang Digital: Syahrul Mubaraq (Juara II Putra)
  • Cabang Naskah: Tjoet Sulthan Vathyn Vitran Vasya (Putra) dan Mahdiatul Mudia (Putri) – masuk nominasi 10 besar.

Bupati Sibral Malasyi dalam sambutannya menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi sarana pembinaan generasi Qur’ani yang berkarakter dan kreatif.

Sementara Kepala Kemenag Pidie Jaya, H. Nasruddin, S.Ag., M.A., menilai cabang Khat Digital sebagai bukti bahwa dakwah kini dapat disampaikan melalui seni dan teknologi modern.

Prestasi Cut Ulya Husna dan kafilah Banda Aceh menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai Al-Qur’an sekaligus memanfaatkan teknologi sebagai media dakwah yang indah, kreatif, dan bermakna.

“Saya ingin terus belajar dan mengembangkan kemampuan di bidang Khat Digital agar bisa mengharumkan nama Banda Aceh di tingkat nasional,” pungkas Ulya dengan penuh semangat.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini