Sabang — Pemerintah Aceh melalui Biro Isra Setda Aceh bekerja sama dengan STIS Al-Aziziyah Sabang menggelar Kajian Kepemudaan bertema “Generasi Muda Bebas Narkoba, Berwawasan Luas, Kreatif, dan Berpihak pada Pelaksanaan Syariat Islam” di aula kampus, Kamis, 27 November 2025.
Kegiatan dibuka oleh Gubernur Aceh yang diwakili Kabid Pemberdayaan Kepemudaan Dispora Aceh, Syarifah Irma Henni.
Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pembinaan generasi muda. Edukasi mengenai bahaya narkoba, katanya, harus semakin diperluas melalui kolaborasi lintas lembaga.
Kajian ini menghadirkan dua narasumber utama. Pimpinan Yayasan Pintu Hijrah, Dedi Saputra, S.Sos., memaparkan materi bertajuk “Dampak Penggunaan Narkoba dan Pola Rehabilitasi Narkoba”.
Ia menjelaskan bahwa narkoba membawa dampak serius bagi kesehatan, psikologis, sosial, dan spiritual generasi muda sehingga rehabilitasi harus dilakukan secara komprehensif.
Narasumber kedua, Ketua STIS Al-Aziziyah Sabang, Dr. Tgk. Muslem Hamdani, MA, membahas peran kampus dalam membangun masa depan generasi muda yang kreatif dan bebas NAPZA.
Ia menegaskan bahwa kampus harus menjadi ruang pembinaan karakter dan pengembangan kreativitas mahasiswa.
Muslem juga menyampaikan apresiasi kepada Biro Keistimewaan Aceh dan Kesra atas dukungan mereka dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Acara ditutup oleh Kabag Kesra Non Pelayanan Dasar Biro Isra Setda Aceh, Mukhsin Rizal, S.Hum., M.Ag., yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan dalam menjaga pemuda Aceh dari ancaman narkoba.
Kegiatan ini turut dihadiri unsur Pemerintah Kota Sabang, Dinas Syariat Islam dan Dayah, Dinas Kesehatan, BNN Kota Sabang, Kabid Isra Kota Sabang, serta para pejabat dan undangan lainnya.[]
