![]() |
| Rapat koordinasi Penanggulangan Bencana musibah banjir serta update terkini di posko tanggap darurat pemerintah aceh, kantor gubernur Aceh, Jumat, 27/11/2025. |
BANDA ACEH – Pemerintah Aceh menggelar rapat darurat penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kabupaten/kota, di Kantor Gubernur Aceh, Jumat (28/11/2025).
Rapat dipimpin Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, dan dihadiri unsur TNI, Polri, Basarnas, BNPB, serta BPBA.
Dalam rapat tersebut, Sekda Aceh menegaskan bahwa situasi di lapangan masih berada dalam kondisi kritis. Sejumlah wilayah masih terendam banjir, sebagian warga dilaporkan hilang, dan beberapa kawasan sepenuhnya terisolasi tanpa akses komunikasi maupun bantuan.
“Kita harus memastikan langkah cepat. Masih ada warga yang berada di tengah banjir dan harus segera dievakuasi. Masih ada orang hilang yang perlu dicari, dan masyarakat di wilayah terisolasi harus segera dijangkau,” ujar M. Nasir.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah titik di hilir sungai berisiko mengalami banjir susulan. Karena itu, pemerintah daerah diminta memperbarui data lapangan secara cepat dan akurat, mulai dari jumlah warga terdampak hingga lokasi-lokasi yang membutuhkan penanganan prioritas.
“Sampai hari ini masih ada masyarakat yang bertahan di atap rumah, sudah beberapa hari tanpa makanan. Ini harus menjadi fokus utama,” tegasnya.
Dari sisi operasi penyelamatan, Kepala Basarnas Banda Aceh, Al Husain, melaporkan bahwa tim SAR sejak awal bencana telah bergerak di berbagai lokasi terdampak, termasuk Pidie Jaya dan Bireuen.
“Pidie Jaya sudah tiga hari kami tangani. Semalam kami bergerak ke Bireuen dan menggunakan Starlink untuk menjaga komunikasi. Hingga semalam, masih ada masyarakat yang ditemukan menyangkut di lokasi banjir,” kata Al Husain.
Ia menambahkan bahwa situasi di Bireuen semakin darurat. Minimnya logistik membuat warga panik.
“Di Bireuen bahkan warga mulai anarkis karena stok logistik habis. Kebutuhan paling mendesak saat ini adalah evakuasi dan makanan untuk korban,” ujarnya.
Sementara itu, Aster Kasdam Iskandar Muda, Fransisco, menyampaikan bahwa dua pesawat Hercules telah tiba membawa tambahan bantuan, termasuk perangkat teknologi komunikasi.
“Hari ini dua Hercules datang membawa 28 unit Starlink yang akan dibagi ke tiga daerah rawan untuk memperkuat komunikasi dan mempercepat distribusi bantuan,” jelasnya.
Pemerintah Aceh memastikan koordinasi lintas lembaga akan terus dimaksimalkan untuk membuka akses ke wilayah terisolasi, mempercepat evakuasi korban, dan menjamin distribusi logistik berjalan tanpa hambatan. []
