Polres Aceh Tengah Gerak Cepat Tangani Banjir Bandang dan Longsor di 14 Kecamatan, Ribuan Warga Mengungsi

Editor: Syarkawi author photo


Takengon Jajaran Polres Aceh Tengah bersama seluruh Polsek bergerak cepat memberikan pertolongan, melakukan evakuasi, serta menangani dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah. 

Bencana ini dipicu oleh cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang turun tanpa henti selama beberapa hari terakhir.

Personel kepolisian diterjunkan ke seluruh titik terdampak untuk membantu penyelamatan warga, evakuasi, pengaturan arus lalu lintas, serta mendampingi BPBD dan TNI membuka akses jalan yang tertutup material longsor. 

Sejumlah ruas jalan bahkan sempat terputus akibat banjir dan longsor yang terjadi hampir bersamaan.

Kapolres Aceh Tengah, AKBP Muhamad Taufiq, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa seluruh jajaran Polres dan Polsek berada dalam status siaga penuh dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, TNI, dan instansi terkait lainnya.

Dampak bencana ini meluas ke 14 kecamatan. Berdasarkan data sementara per Kamis (27/11/2025), tercatat 14 orang meninggal dunia, ratusan rumah rusak atau tertimbun, puluhan jembatan putus, ratusan hektare sawah dan kebun rusak, serta ratusan titik akses jalan terputus. 

Sebanyak 3.213 warga mengungsi ke masjid, meunasah, sekolah, dan gedung serbaguna. Kecamatan Bintang menjadi wilayah terparah dengan jumlah pengungsi lebih dari 2.000 KK.

Kecamatan terdampak meliputi: Bebesen, Bies, Bintang, Celala, Kebayakan, Ketol, Kute Panang, Linge, Lut Tawar, Pegasing, Silih Nara, Rusip Antara, dan Atu Lintang. Sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, jembatan, drainase, serta sarana air bersih juga mengalami kerusakan berat.

Bencana ini turut mengisolasi Aceh Tengah dari jalur utama penghubung Takengon–Bireuen, Takengon–Gayo Lues, dan Takengon–Nagan Raya. Beberapa kecamatan hingga kini masih terputus aksesnya menuju pusat kota. 

Situasi semakin diperparah oleh menipisnya stok sembako, SPBU yang kehabisan BBM, serta padamnya listrik PLN di seluruh wilayah Aceh Tengah.

Pohon tumbang, banjir bandang, dan longsor juga menyebabkan robohnya tiang listrik serta gangguan jaringan telekomunikasi, sehingga menyulitkan komunikasi dan koordinasi di lapangan.

“Kami terus melakukan penanganan dan evakuasi bersama Pemerintah Daerah, BPBD, TNI, serta stakeholder lainnya. Pendataan korban jiwa dan kerusakan material terus berlangsung, dan pembukaan akses jalan menjadi prioritas untuk mempercepat distribusi bantuan,” ujar Kapolres.

Polres Aceh Tengah memastikan akan terus hadir di tengah masyarakat hingga kondisi kembali pulih sepenuhnya. 

Kapolres juga menginstruksikan para Kapolsek dan seluruh personel di lapangan untuk memastikan setiap warga terdampak mendapatkan pertolongan, evakuasi, serta perlindungan maksimal.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di lereng perbukitan, bantaran sungai, dan wilayah rawan longsor maupun banjir. Jika kondisi tidak aman, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman atau ke Posko Tanggap Bencana yang telah disiapkan,” tegas Kapolres.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini