BANDA ACEH — Pemerintah Aceh mengambil langkah cepat untuk mengatasi terputusnya jaringan komunikasi akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah poros tengah Aceh. Langkah ini disampaikan oleh Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir.
Menurut M. Nasir, layanan internet satelit Starlink telah diaktifkan di sejumlah wilayah pegunungan yang terdampak parah, khususnya di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.
Fasilitas ini diprioritaskan untuk mendukung kebutuhan komunikasi darurat di posko pengungsian serta titik-titik bantuan yang mengalami gangguan jaringan seluler.
“Akses telekomunikasi sangat krusial saat bencana. Dengan Starlink, kami berharap masyarakat dapat menghubungi keluarga untuk mengabarkan kondisi sekaligus mempermudah koordinasi penyaluran bantuan,” ujar M. Nasir, Rabu (3/12/2025).
Ia menegaskan bahwa pengaktifan layanan internet satelit berkecepatan tinggi menjadi prioritas mengingat isolasi komunikasi menghambat proses pemulihan di wilayah pedalaman.
Di sisi lain, kerusakan infrastruktur jalan turut memperparah situasi. Sekretaris Dinas PUPR Aceh, Achmad Ricky Soehady, merilis data kerusakan yang menunjukkan besarnya dampak bencana hidrometeorologi tersebut.
“Setidaknya ada 15 jembatan dan 16 ruas jalan yang rusak di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, hingga Aceh Tenggara. Dengan hadirnya layanan Starlink, koordinasi tim lapangan dapat berjalan lebih efektif,” kata Achmad Ricky.
Achmad Ricky menambahkan, layanan Starlink nantinya juga dapat dimanfaatkan masyarakat di pedalaman untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka, sembari menunggu pemulihan jaringan seluler berlangsung.
“Pembukaan akses ini menjadi kunci utama percepatan distribusi bantuan dan pemulihan ekonomi di wilayah terdampak,” pungkasnya.[]
