Koramil 12/Sakti, Kodim 0102/Pidie Gelar Coffee Morning Bersama Keujruen, Perkuat Sinergi Dukung Ketahanan Pangan di Kemukiman Murong Cot

Editor: Syarkawi author photo

 


Pidie — Dalam rangka mendukung percepatan program Ketahanan Pangan nasional, khususnya percepatan pengolahan lahan dan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) di wilayah Kecamatan Sakti, Koramil 12/Sakti Kodim 0102/Pidie menggelar kegiatan Coffee Morning bersama para Keujruen (pengatur air Gampong) se-Kemukiman Murong Cot. 

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (23/4/2025) dan dipimpin langsung oleh Danramil 12/Sakti, Kapten Inf Yunus Emha, S.Pd., S.H.

Coffee Morning yang berlangsung dalam suasana santai namun penuh makna ini turut dihadiri oleh Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sakti, Irma Susanti, SP, Kepala Mukim Cot Murong, Tgk Ismail, serta seluruh Keujruen di wilayah Kemukiman Murong Cot.

Dalam sambutannya, Danramil 12/Sakti menegaskan pentingnya sinergi dan komunikasi antara seluruh pihak terkait dalam mendukung suksesnya program pemerintah di bidang ketahanan pangan, terlebih dalam menghadapi tantangan musim tanam yang membutuhkan kesiapan dan kerjasama di lapangan.

"Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin mempererat tali silaturahmi, menyatukan persepsi, dan menyerap langsung aspirasi maupun kendala yang dihadapi para petani di lapangan, sehingga semua permasalahan dapat dicari solusinya secara cepat dan tepat," ungkap Kapten Inf Yunus Emha.

Dalam forum tersebut, beberapa permasalahan yang kerap dihadapi petani di wilayah Kemukiman Murong Cot berhasil diidentifikasi dan didiskusikan bersama, di antaranya mengenai distribusi air irigasi, pengendalian hewan ternak di lahan pertanian, serta kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran irigasi.

Salah satu persoalan yang menjadi perhatian utama adalah keluhan petani terkait distribusi air irigasi yang kerap tidak merata, terutama di musim gadu. 

Para Keujruen menyoroti adanya saluran irigasi yang mengalami kerusakan sehingga aliran air tidak dapat menjangkau seluruh lahan secara adil dan berpotensi menimbulkan ketimpangan dalam masa tanam.

"Pembagian air harus adil dan tidak boleh terjadi monopoli oleh desa tertentu. Setiap lahan sawah di wilayah ini memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pengairan. Kita harus mengedepankan prinsip keadilan agar program pertanian ini berjalan lancar dan petani tidak dirugikan," tegas Danramil.

Selain itu, forum juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang membiarkan hewan ternaknya berkeliaran di areal persawahan, yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman padi. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, para peserta Coffee Morning sepakat bahwa pemilik ternak perlu diberikan pemahaman dan peringatan secara persuasif, dan jika pelanggaran serupa terus berulang maka akan diterapkan sanksi atau denda sebagai efek jera.

Permasalahan lain yang menjadi sorotan dalam diskusi adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran irigasi. 

Ditemukan masih ada warga yang membuang sampah sembarangan di dalam saluran air, yang dapat menghambat aliran dan merusak sistem irigasi. Oleh karena itu, seluruh pihak sepakat untuk saling mengingatkan satu sama lain agar permasalahan ini tidak terulang.

Menutup kegiatan Coffee Morning, Danramil 12/Sakti menegaskan komitmennya bersama seluruh unsur terkait untuk terus mendukung dan mengawal setiap program pemerintah dalam rangka percepatan pengolahan lahan dan LTT.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk selalu mengedepankan koordinasi yang baik demi menemukan solusi atas setiap kendala di lapangan.

"Kita harus totalitas dalam mendukung program ketahanan pangan ini, karena ini menyangkut kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Jangan ragu untuk berkoordinasi jika menemukan kendala, karena melalui komunikasi yang terbuka, kita bisa segera bertindak dan menyelesaikan persoalan dengan baik di lapangan," pungkas Kapten Inf Yunus Emha.

Melalui kegiatan Coffee Morning ini, diharapkan sinergi antara TNI, pemerintah desa, Keujruen, dan seluruh elemen masyarakat semakin kuat, sehingga percepatan pengolahan lahan dan peningkatan LTT dapat berjalan optimal demi mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Pidie.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini