Kutacane — Upaya penanggulangan dan pemulihan pascabencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tenggara terus dilakukan secara menyeluruh oleh jajaran Kodim 0108/Agara di bawah Kodam Iskandar Muda.
Sejak Sungai Kali Alas meluap dan menggenangi permukiman warga di Kecamatan Ketambe, prajurit TNI bersama masyarakat bergerak cepat membantu korban serta memulihkan kondisi lingkungan. Kegiatan ini berlangsung intensif pada Minggu (30/11/2025).
Di sejumlah desa yang terdampak parah, para Babinsa turun langsung membantu warga membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur tebal serta material banjir lainnya.
Pembersihan juga dilakukan di fasilitas umum, sarana sosial, dan rumah ibadah. Langkah ini menjadi bukti komitmen TNI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di wilayah teritorialnya.
Danposramil Ketambe, Peltu Jumadin, menjelaskan bahwa meski air telah surut, endapan lumpur, kayu, dan puing-puing masih menumpuk di banyak titik.
Beberapa rumah dilaporkan rusak akibat kuatnya arus banjir. Personel TNI dikerahkan untuk mengevakuasi material, membantu membersihkan rumah warga, serta menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan. Ia memastikan kegiatan pembersihan dilakukan hingga lingkungan kembali aman dan layak huni.
Sebagai respons cepat, Kodim 0108/Agara telah mendirikan tiga Posko Siaga Banjir di wilayah rawan, yaitu di Desa Lawe Berigin (Kantor Camat Ketambe), Desa Lawe Penanggalan, dan Desa Jambur Lak-Lak. Posko berfungsi sebagai pusat kendali penanganan, pendataan korban, evakuasi, serta distribusi bantuan.
Di Kecamatan Bukit Tusam, Babinsa Posramil Bukit Tusam Serda Idris bersama Dinas Sosial menyalurkan bantuan makanan ke sepuluh desa terdampak.
Bantuan tersebut disambut haru oleh warga yang masih berupaya memulihkan diri. Babinsa juga mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat cuaca masih berpotensi ekstrem.
Seorang warga, Ibu Fatimah, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan TNI.
Komandan Kodim 0108/Agara, Letkol Czi Arya Murdyantoro, S.T., turun langsung memimpin prajurit dan masyarakat dalam kerja bakti pembersihan material banjir di Desa Penanggalan dan sekitarnya. Kayu besar, bongkahan puing, dan berbagai material banjir diangkat secara bergotong-royong. Kegiatan ini mencerminkan kuatnya hubungan TNI–rakyat dalam menghadapi situasi darurat.
Dandim menegaskan bahwa kehadiran prajurit TNI adalah wujud empati dan tanggung jawab moral untuk meringankan beban warga.
Akses menuju beberapa desa masih rusak berat. Danposramil Darul Hasanah, Pelda Dedi Cahyadi, bersama Babinsa harus menempuh jalur ekstrem menggunakan sepeda motor untuk mengantar bantuan ke desa terisolasi. Sejumlah jembatan penghubung dilaporkan putus atau tak dapat dilalui, termasuk:
- Jembatan Gantung Buntul Kendawi–Penungkunen
- Jembatan Kuning Abadi–Lawe Mengkudu
- Jalur Lawe Pinis–Lawe Ger-Ger
- Jembatan rangka baja Badar–Darul Hasanah
Meski akses sulit, Babinsa tetap berupaya menjangkau seluruh titik terdampak demi memastikan bantuan sampai. Di beberapa desa, sedikitnya 27 rumah sempat tergenang sebelum air surut.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menyampaikan apresiasi atas respons cepat prajurit Kodim 0108/Agara.
“Kehadiran TNI di tengah bencana bukan sekadar tugas, tetapi panggilan moral untuk membantu sesama,” tegasnya.
Beliau menegaskan bahwa Kodam IM terus memantau situasi dan siap memperkuat bantuan bila diperlukan.
“Tidak boleh ada warga yang terabaikan. Kami memastikan seluruh titik terdampak, termasuk yang sulit dijangkau, menerima bantuan dengan cepat dan tepat.”
Pangdam menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor terus diperkuat agar pemulihan berjalan optimal.“Prajurit kami akan tetap bersama rakyat hingga kondisi benar-benar pulih.”[]
