BANDA ACEH — Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil), Safrizal ZA, langsung memimpin rapat koordinasi bersama Satpol PP Provinsi Aceh sesaat setelah tiba di Banda Aceh.
Rapat tersebut digelar untuk memastikan penanganan bencana, terutama pendistribusian logistik, berjalan cepat dan tepat di seluruh wilayah terdampak.
Sebagai pembina teknis Satpol PP, Safrizal memberikan instruksi tegas agar seluruh bantuan yang telah tiba segera didistribusikan tanpa menunda waktu.
“Singsingkan lengan. Ini kemanusiaan—tanggung jawab kita bersama untuk melakukan segala upaya meringankan beban masyarakat,” tegas Safrizal, yang pernah menjabat sebagai Penjabat Gubernur Aceh pada 2024–2025.
Safrizal menekankan pentingnya koordinasi antartim dengan Satgas yang telah dibentuk, namun menegaskan bahwa kecepatan tetap menjadi prioritas agar tidak ada warga yang terlewat dari bantuan.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya akan disuplai melalui jalur darat menggunakan armada truk logistik.
Sementara itu, untuk kabupaten/kota yang masih terisolasi dan belum bisa ditembus, penyaluran akan dilakukan melalui jalur udara.
Bantuan yang mulai disiapkan antara lain perlengkapan jaringan komunikasi, tenda pleton, genset, perahu karet, serta bahan makanan untuk kebutuhan pos-pos pengungsian.
Provinsi Aceh menjadi salah satu dari tiga provinsi di Sumatera yang terdampak cukup parah akibat banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) per 28 November 2025, sebanyak 17 kabupaten/kota terdampak dengan lebih dari 10.000 KK mengungsi.[]
