![]() |
| Drs. M. Isa Alima |
Pidie — Minggu, 30 November 2025 — Pemerhati Kebijakan Publik Aceh, Drs. M. Isa Alima, mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo Subianto yang segera mengerahkan tiga pejabat tinggi negara ke Aceh untuk meninjau langsung kondisi wilayah terdampak banjir bandang dan memastikan penanganan berjalan optimal.
Tiga petinggi negara yang ditugaskan tersebut adalah:
- Tito Karnavian — Menteri Dalam Negeri
- Sjafrie Sjamsoeddin — Menteri Pertahanan
- Agus Subiyanto — Panglima TNI
Ketiganya diarahkan untuk melihat situasi lapangan secara langsung, memperkuat koordinasi lintas lembaga, dan menilai kebutuhan strategis yang harus segera dipenuhi pemerintah pusat.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf Diapresiasi atas Respons Cepat
Isa Alima juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mulem), yang bergerak cepat menghubungi pemerintah pusat segera setelah status darurat diketahui. Gubernur meminta dukungan armada udara untuk menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang terisolasi akibat akses darat terputus.
“Langkah Gubernur Aceh sangat tepat. Dalam situasi genting, waktu adalah nyawa. Permintaan bantuan udara menunjukkan keberpihakan nyata kepada rakyat,” ujar Isa Alima.
Respons cepat Presiden Prabowo membuat pesawat angkut dan helikopter segera dikerahkan untuk mengirim logistik, obat-obatan, dan bantuan darurat lainnya ke titik-titik yang sulit dijangkau.
Negara Hadir, Bantuan Kemanusiaan Mengalir
Isa Alima menegaskan bahwa pengerahan tiga pejabat tinggi negara tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat hadir sepenuhnya dalam menangani krisis kemanusiaan di Aceh.
“Presiden tidak hanya mengirim bantuan. Beliau mengirimkan kehadiran negara melalui tiga tokoh penting. Ini bukan langkah administratif, melainkan wujud tanggung jawab besar,” katanya.
Bantuan yang dikirim mencakup:
- Pangan siap saji dan kebutuhan pokok
- Selimut dan perlengkapan pengungsian
- Obat-obatan dan tenaga kesehatan
- Peralatan evakuasi dan penunjang keselamatan
- Dukungan TNI untuk pembukaan akses jalan dan pembangunan jembatan sementara
Harapan Baru untuk Aceh
Isa Alima menyebut kehadiran tiga pejabat tinggi tersebut sebagai bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus hasil komunikasi cepat Gubernur Muzakir Manaf.
“Aceh sedang terluka, tetapi harapan kembali menyala ketika pemimpin pusat dan daerah bergerak dalam irama yang sama: menyelamatkan rakyat,” ucapnya dengan nada haru.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat solidaritas dalam menghadapi masa pemulihan.
“Bencana mungkin memisahkan tanah, tetapi menyatukan hati. Aceh tidak sendiri. Negara ada, rakyat ada, dan kita akan bangkit bersama,” tutupnya.[]
