Kodam Iskandar Muda Kerahkan 1.250 Prajurit untuk Tangani Banjir Aceh

Editor: Syarkawi author photo

 


BANDA ACEH Kodam Iskandar Muda (IM) mengerahkan 1.250 prajurit untuk membantu penanganan banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah Aceh sejak pertengahan November 2025. 

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat berhari-hari memicu banjir, tanah longsor, hingga pergerakan tanah yang berdampak pada 119.988 jiwa di 16 kabupaten/kota. Sebanyak 20.759 orang di antaranya terpaksa mengungsi.

Data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat enam belas daerah terdampak, dengan delapan kabupaten/kota telah menetapkan status darurat bencana. 

Sejumlah kawasan dilaporkan terendam hingga 130 sentimeter, sementara akses transportasi terputus akibat longsor dan jembatan rusak.

Menanggapi situasi itu, Panglima Kodam IM Mayjen TNI Joko Hadi Susilo memerintahkan seluruh satuan jajarannya turun langsung membantu evakuasi warga. Prajurit dikerahkan mengevakuasi lansia, anak-anak, perempuan, serta penyandang disabilitas yang tidak dapat menyelamatkan diri.

Di sejumlah titik, prajurit TNI membuka akses jalan yang tertutup longsor menggunakan alat berat maupun peralatan manual untuk menghubungkan kembali desa-desa yang terisolasi. Kodam IM juga menyiapkan dapur umum lapangan dan posko darurat untuk pengungsi.

Tim kesehatan Kodam IM memberikan layanan medis untuk korban banjir yang mengalami luka, infeksi kulit, ISPA, hingga trauma pascabencana. Distribusi logistik diperkuat melalui Koramil dan Kodim setempat, termasuk pengiriman makanan siap saji dan penyediaan air bersih.

Prajurit di daerah rawan banjir juga melakukan patroli sungai dan memantau debit air untuk mengantisipasi banjir susulan.

Situasi di Wilayah Terdampak

  • Bener Meriah: Banjir bandang dan longsor melanda sepuluh kecamatan. Satu warga dilaporkan hilang. Tim gabungan masih melakukan penyisiran sungai.
  • Aceh Besar: Banjir merendam 23 kecamatan hingga 50 sentimeter. Puluhan keluarga mengungsi.
  • Pidie, Pidie Jaya, Bireuen: Lebih dari 9.000 KK terdampak. Air belum surut, prajurit membantu evakuasi serta distribusi air bersih.
  • Lhokseumawe dan Aceh Timur: Banjir berkepanjangan sejak 20 November, sejumlah rumah rusak berat. Evakuasi malam hari dilakukan di daerah sulit dijangkau.
  • Langsa, Gayo Lues, Aceh Barat, Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Utara: Ribuan rumah terendam, beberapa desa terisolasi. Babinsa membantu transportasi warga dan membersihkan fasilitas umum.
  • Aceh Selatan: Banjir merendam 18 kecamatan. Meski air surut, TNI tetap membantu pembersihan dan pendataan kerusakan.


Pangdam IM Mayjen Joko Hadi Susilo menegaskan prajurit TNI harus berada di garis depan penanganan bencana.

“Saya instruksikan seluruh prajurit Kodam IM bergerak cepat membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor. Kehadiran TNI harus memberikan rasa aman dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa peran TNI tidak berhenti pada evakuasi, tetapi juga termasuk dukungan kesehatan, logistik, dan perlindungan pengungsi.

“Kami tidak akan meninggalkan masyarakat dalam kondisi sulit. Prajurit Kodam IM akan tetap berada di lapangan hingga kondisi benar-benar pulih,” kata Pangdam.

Ia mengimbau warga untuk tetap waspada, mematuhi arahan petugas, dan segera mengungsi jika situasi memburuk.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini