Pangdam Iskandar Muda Kerahkan Pasukan dan PRCPB Bantu Penanganan Darurat Banjir Aceh Utara

Editor: Syarkawi author photo

 


Aceh Utara – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara resmi menetapkan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Banjir selama 54 hari, mulai 23 November 2025 hingga 15 Januari 2026. 

Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor 360/845/2025 yang ditandatangani Bupati Ismail A. Jalil (Ayahwa) di Lhoksukon.

Status darurat diberlakukan setelah banjir meluas akibat hujan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah tersebut selama 3–10 jam berturut-turut. 

Kondisi itu memicu peningkatan debit air dan merendam permukiman, jalan gampong, fasilitas umum, tambak, perkebunan, hingga lahan pertanian.

Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Tanah Jambo Aye, Baktiya, Seunuddon, Langkahan, dan Muara Batu. 

“Status siaga darurat ini dapat diperpanjang atau dipersingkat sesuai kebutuhan dan perkembangan kondisi di lapangan,” ujar Bupati Ayahwa.

Ia juga menginstruksikan seluruh Puskesmas di wilayah terdampak membuka pos layanan kesehatan dan menyiagakan tenaga medis di titik pengungsian agar pelayanan kepada warga tetap optimal.

Hujan deras pada 22 November 2025 menyebabkan beberapa sungai utama—Krueng Jambo Aye, Krueng Pase, dan Krueng Mane—meluap dan menggenangi permukiman warga.

BPBD Aceh Utara mencatat lebih dari 3.000 jiwa terdampak, sementara 1.400 warga mengungsi ke pos-pos aman. Di beberapa lokasi, ketinggian air mencapai 80 cm, membuat aktivitas masyarakat lumpuh.

Banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti jalan desa, jembatan kecil, dan tanggul penahan arus. Beberapa akses terputus akibat genangan tinggi dan abrasi.

Di sektor pertanian, sejumlah lahan padi terendam dan terancam gagal panen bila air tidak segera surut. Nilai kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah, meski pendataan masih berlangsung.

Pemkab Aceh Utara bersama BPBD telah membuka posko darurat dan pos pengungsian. Distribusi logistik seperti makanan siap saji, air bersih, selimut, dan obat-obatan dilakukan bertahap.

Evakuasi warga dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan masyarakat. 

Petugas ditempatkan di titik rawan banjir susulan untuk memastikan keselamatan warga.

BMKG Malikussaleh kembali mengimbau agar masyarakat tetap waspada karena cuaca ekstrem diprediksi masih berlanjut beberapa hari ke depan, termasuk potensi banjir rob di wilayah pesisir.

Menanggapi kondisi darurat ini, Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menginstruksikan seluruh jajaran TNI di Aceh untuk segera turun membantu penanganan bencana di Aceh Utara.

“TNI harus hadir di tengah masyarakat yang sedang kesulitan. Saya memerintahkan seluruh prajurit Kodam IM untuk bergerak cepat membantu evakuasi, distribusi bantuan, dan pengamanan wilayah rawan,” tegas Pangdam.

Ia menyampaikan bahwa Kodam IM telah menyiagakan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) sebagai kekuatan utama dalam tanggap darurat dan kontinjensi bencana. Batalyon Komposit PRCPB disiapkan untuk bertindak cepat, tepat, dan terkoordinasi.

“Pasukan ini merupakan ujung tombak kesiapan Kodam IM dalam memastikan respons bencana dilakukan secara sigap dan profesional,” kata Mayjen Joko Hadi Susilo.

Pangdam menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan salah satu tugas pokok TNI sebagaimana diamanatkan undang-undang, namun keberhasilan penanganan membutuhkan sinergi seluruh elemen bangsa.

“Penanganan bencana membutuhkan kerja sama solid antara TNI, Polri, BPBA, Basarnas, pemerintah daerah, relawan, hingga masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan seluruh prajurit agar tidak hanya cepat dalam bertindak, tetapi juga menunjukkan empati dan perlakuan terbaik kepada warga terdampak.

“Kehadiran TNI harus membawa rasa aman, harapan, dan kenyamanan bagi masyarakat yang sedang menghadapi musibah,” tuturnya.

Pangdam berharap semangat kemanunggalan TNI–rakyat tetap terjaga selama penanganan bencana. Kodam IM, ujarnya, akan terus memaksimalkan dukungan personel, peralatan, dan logistik untuk mempercepat pemulihan pascabencana.

“Kami ingin masyarakat Aceh Utara merasakan kehadiran negara di tengah kesulitan. Melalui sinergi semua pihak, semoga situasi ini segera pulih dan warga dapat kembali beraktivitas dengan aman,” pungkasnya.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini