![]() |
Juru Bicara Pemerintah Aceh |
BANDA ACEH – Pemerintah Aceh terus memperkuat langkah penanganan darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Berbagai upaya koordinasi, dukungan logistik, dan pengendalian operasi penyelamatan dilakukan secara terpadu bersama pemerintah pusat, TNI, Polri, dan seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menyampaikan bahwa Menteri Dalam Negeri berserta tim dari pemerintah pusat dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Aceh pada hari ini, Sabtu (29/11).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh langkah penanganan bencana berjalan efektif, terkoordinasi, dan sesuai dengan arahan Presiden.
Sejak BMKG mengeluarkan peringatan potensi bencana, Pemerintah Aceh telah lebih dulu menurunkan bantuan logistik sebagai dukungan awal bagi BPBD kabupaten/kota.
Bantuan tersebut terus disalurkan hingga hari ini, beriringan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terdampak.
Pada saat yang sama, dukungan dari pemerintah pusat juga mulai berdatangan. Sejak kemarin, bantuan logistik dari BNPB dan Presiden Republik Indonesia telah tiba di Aceh.
Pada Jumat malam, bantuan tambahan dari Presiden kembali mendarat di Banda Aceh menggunakan pesawat Hercules TNI.
“Pagi ini, Gubernur Aceh bersama Pangdam Iskandar Muda dan Kapolda Aceh akan memimpin langsung distribusi bantuan ke kabupaten/kota terdampak,” ujar Muhammad MTA.
Untuk wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat, pendistribusian bantuan akan dilakukan melalui udara.
TNI dan Polri menyiapkan empat unit helikopter—tiga unit milik TNI dan satu unit milik Polri—untuk menjangkau wilayah tengah Aceh.
Bandara Malikussaleh dan Bandara Cut Nyak Dhien akan menjadi pusat konsentrasi logistik yang kemudian didistribusikan melalui helikopter.
Selain logistik, Pemerintah Aceh juga mendapat dukungan fasilitas telekomunikasi berupa perangkat Starlink dari pemerintah pusat.
Perangkat tersebut dikelola dan didistribusikan oleh TNI ke posko-posko kabupaten/kota, sehingga komunikasi penanganan bencana kini sudah lebih terkendali.
Juru Bicara Pemerintah Aceh menegaskan pentingnya menjaga solidaritas dan ketenangan publik di tengah situasi darurat ini.
“Kita berharap semua pihak saling berangkulan dan fokus pada penanganan bagi saudara-saudara kita yang terdampak. Mari hindari informasi provokatif yang dapat memperkeruh keadaan di tengah bencana,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun status bencana Sumatera tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, komitmen dan perhatian pemerintah pusat terhadap penanganan di Aceh sangat besar. Seluruh koordinasi lintas pemerintahan dan instansi berjalan baik serta terkendali.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung upaya penanggulangan yang sedang dilakukan bersama. Setiap informasi terbaru akan kami sampaikan kepada rekan-rekan media,” tutupnya.[]
