Sekda Aceh Buka Aceh Waqaf Summit 2025, Dorong Penguatan Wakaf Produktif untuk Kemakmuran Daerah

Editor: Syarkawi author photo

 

Sekretaris daerah Aceh, M. Nasir, S.IP, MPA membuka secara resmi Aceh Waqf Summit 2025 di Anjong Mon Mata, selasa, 25/11/2025.

BANDA ACEH Pemerintah Aceh resmi membuka Aceh Waqaf Summit 2025 yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa, 25 November 2025. 

Forum bertema “Kolaborasi Efektif Wakaf Menuju Kemakmuran Aceh” itu dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir.

Dalam sambutannya, Nasir menyampaikan apresiasi kepada para narasumber, akademisi, lembaga filantropi, serta peserta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh dan mancanegara. Ia menyebut kehadiran berbagai pemangku kepentingan sebagai wujud komitmen bersama untuk memperkuat pengembangan wakaf di Aceh.

“Tema yang kita usung bukan hanya relevan, tetapi mencerminkan tekad bersama untuk menghadirkan peran wakaf secara lebih nyata dalam pembangunan Aceh,” ujar Nasir.

Ia menyoroti sejarah panjang tradisi wakaf di Aceh, mulai dari Wakaf Habib Bugak Asyi hingga ribuan aset wakaf yang menopang layanan pendidikan, sosial, dan keagamaan. 

Namun, kata dia, tantangan saat ini menuntut pengelolaan wakaf yang lebih modern, produktif, dan berorientasi hasil.

“Wakaf tidak cukup dikelola secara konvensional. Ia harus produktif dan mampu menjangkau sektor-sektor ekonomi yang memberi manfaat jangka panjang,” tegasnya.

Aceh Waqaf Summit 2025 menjadi bagian dari Gerakan Aceh Berwakaf yang tengah digencarkan Pemerintah Aceh. 

Melalui forum ini, pemerintah ingin memperkuat kapasitas nazhir, membangun budaya wakaf yang kuat, dan mendorong tumbuhnya wakaf produktif di berbagai sektor.

Nasir mengungkapkan bahwa Pemerintah Aceh saat ini sedang menyusun Rencana Induk Wakaf Aceh serta Peta Jalan Wakaf Aceh 2025–2030 sebagai arah strategis pengembangan ekosistem wakaf. 

Upaya tersebut, katanya, akan diperkuat melalui regulasi baru, digitalisasi, transparansi pengelolaan, serta penyiapan Dana Abadi Wakaf Aceh yang dikelola Baitul Mal Aceh.

Seluruh langkah itu berada di bawah payung Instruksi Gubernur Aceh Nomor 03/INSTR/2025 tentang Gerakan Aceh Berwakaf.

Dalam forum yang mempertemukan para ulama, pemerintah, pelaku usaha, akademisi, filantropi, hingga diaspora, Nasir menekankan pentingnya kolaborasi multipihak untuk menghadirkan inovasi keuangan sosial Islam di Aceh.

“Kemakmuran Aceh hanya dapat dicapai melalui kolaborasi yang luas dan bermakna. Inilah perpaduan antara kekayaan tradisi dan inovasi baru yang harus terus kita bangun,” ujarnya.

Sekda berharap Aceh Waqaf Summit 2025 menghasilkan rekomendasi aplikatif sekaligus memperkuat jejaring kolaborasi baru dalam mempercepat ketahanan ekonomi masyarakat.

“Semoga diskusi hari ini memberi arah baru bagi kebijakan wakaf di Aceh dan mempercepat langkah kita menuju Aceh yang lebih makmur dan berdaya saing,” katanya menutup sambutan.

Aceh Waqaf Summit 2025 menjadi salah satu agenda terbesar pengembangan wakaf di Aceh dan diharapkan menjadi tonggak penting transformasi wakaf menuju sektor ekonomi produktif yang berkelanjutan. []

Share:
Komentar

Berita Terkini