Banda Aceh — Teater Taman Budaya Banda Aceh, Selasa malam (25/11/2025), dipadati ratusan pecinta film lokal yang antusias mengikuti gelaran Sinema Rakyat Aceh 2025.
Program apresiasi film ini dihadirkan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai wadah bagi sineas muda untuk menunjukkan karya terbaik mereka kepada publik.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, yang hadir langsung pada acara tersebut, memberikan apresiasi mendalam atas semangat dan kreativitas generasi muda Aceh.
Menurutnya, Aceh memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif dan membutuhkan panggung yang konsisten untuk berkembang.
“Pemuda Aceh memiliki kreativitas luar biasa. Yang mereka butuhkan adalah ruang dan dukungan. Hari ini adalah langkah awal untuk memastikan karya-karya mereka tidak hanya dinikmati di Banda Aceh, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional,” ujar Teuku Riefky di hadapan para penonton.
Menparekraf menjelaskan bahwa kementeriannya tengah mengembangkan lima program penguatan ekosistem kreatif di Aceh, meliputi subsektor fesyen muslim, kriya, film, fotografi, hingga jasa digital.
Program ini dirancang bukan hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai peluang ekonomi baru bagi generasi muda Aceh untuk tumbuh dan mandiri.
Tingginya antusiasme publik terlihat dari tiket penayangan film yang ludes dalam waktu singkat, membuat banyak penonton tidak kebagian tempat. Menparekraf merespons hal tersebut dengan optimisme.
“Insyaallah kegiatan ini akan kita gelar kembali. Bahkan ke depan, kita ingin memutar lebih banyak film karya anak Aceh agar masyarakat di berbagai daerah dapat menikmatinya,” tambahnya.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal turut memberikan apresiasi atas keberhasilan penyelenggaraan Sinema Rakyat Aceh yang dinilai mendapat perhatian besar dari masyarakat.
“Ini bukti bahwa masyarakat Aceh sangat haus akan hiburan kreatif yang berkualitas. Kita bangga melihat tingginya kepedulian generasi muda terhadap dunia perfilman,” ungkap Illiza.
Penyelenggaraan Sinema Rakyat Aceh menjadi momentum penting bagi kebangkitan ekosistem kreatif daerah.
Melalui dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, acara ini diharapkan terus menjadi ruang inspirasi, kolaborasi, serta peluang bagi sineas muda untuk memperluas jejaring dan memperkuat peran ekonomi kreatif di Aceh.[ADV]
