Banda Aceh — Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Joko Hadi Susilo menyambut kedatangan Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Lanud Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/11/2025).
Kunjungan Menhan dan Panglima TNI ini merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dalam memberikan dukungan langsung terhadap penanganan banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Setibanya di Lanud SIM, rombongan menerima paparan situasi terkini dari Pangdam IM dan Pj. Gubernur Aceh mengenai perkembangan bencana, langkah tanggap darurat yang telah dilakukan, serta kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi.
Laporan tersebut menjadi dasar bagi Kementerian Pertahanan dan TNI dalam menentukan langkah lanjutan, baik di tingkat strategis maupun operasional.
Sebelumnya, bantuan sosial darurat dari pemerintah pusat telah tiba di Aceh pada Jumat malam (28/11). Bantuan tersebut diangkut oleh pesawat Airbus A-400MRTT TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusuma.
Kapasitas besar pesawat memungkinkan pengiriman logistik dalam jumlah signifikan, mempercepat respons terhadap kebutuhan warga terdampak.
Bantuan yang dikirim meliputi perahu karet (LCR), tenda lapangan, perangkat komunikasi Starlink, genset, kompresor, mie instan, ransum, dan makanan cepat saji. Seluruh bantuan didistribusikan melalui sistem terpadu yang melibatkan TNI, Pemda, BPBD, serta instansi terkait lainnya agar dapat segera menjangkau titik-titik pengungsian.
Menhan RI menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda Aceh atas koordinasi cepat dan respons tanggap darurat yang telah berjalan. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memenuhi kebutuhan dasar seluruh korban bencana, termasuk pangan, sandang, obat-obatan, dan perlengkapan bayi.
Untuk wilayah yang terisolasi akibat akses darat terputus, TNI akan mengerahkan helikopter guna mempercepat distribusi bantuan.
Menhan juga menyoroti pentingnya percepatan pembangunan jembatan darurat Bailey di jalur Banda Aceh–Medan yang putus total akibat banjir. Jalur tersebut merupakan nadi pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat sehingga pemulihannya menjadi prioritas utama.
Pemerintah daerah turut diminta memperkuat pendekatan langsung kepada para pengungsi, memastikan evakuasi menyeluruh, serta meningkatkan mitigasi untuk mencegah korban jiwa tambahan.
Dalam laporannya, Pangdam IM menjelaskan perkembangan penanganan bencana yang dilakukan jajaran Kodam IM, mulai dari evakuasi warga, pendirian dapur umum, pemulihan akses jalan, hingga distribusi logistik. Ia menegaskan bahwa seluruh personel TNI akan bekerja maksimal hingga situasi kembali stabil.
Kunjungan ke Aceh juga dihadiri Ibu Titiek Soeharto dan Didit Prabowo, yang memberikan dukungan moral kepada para pengungsi. Setelah menerima paparan situasi, rombongan Menhan dan Panglima TNI bergerak menuju daerah terdampak menggunakan helikopter Airbus H225M Caracal untuk memantau langsung lokasi banjir serta titik pengungsian.
Pada sore harinya, rombongan melanjutkan peninjauan ke Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya. Menhan tiba sekitar pukul 15.25 WIB bersama Mendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian, Ketua Komisi IV DPR RI, Pangdam IM, Kapolda Aceh, dan Forkopimda Pidie Jaya. Kehadiran pejabat tinggi negara tersebut menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit.
Di Desa Blang Awe, Menhan berdialog langsung dengan para pengungsi untuk mendengar kendala yang mereka hadapi, terutama terkait kebutuhan sandang, pangan, dan fasilitas pendukung. Rombongan juga meninjau Aula Chik Pante Geulima di Desa Mayang Cut, salah satu lokasi pengungsian terbesar di Pidie Jaya.
Menhan kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat distribusi logistik melalui helikopter TNI serta memprioritaskan pembangunan jembatan Bailey. Pemerintah daerah diminta terus memperkuat koordinasi lintas instansi agar seluruh kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat.
Kunjungan kerja tersebut berjalan aman dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Rombongan Menhan meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.15 WIB.
Kehadiran Menhan RI, Panglima TNI, Mendagri, dan pejabat negara lainnya mempertegas bahwa penanganan bencana Aceh menjadi prioritas nasional. Langkah cepat dari pemerintah pusat diharapkan mampu mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat dan infrastruktur penting di wilayah terdampak.[]
